Minggu, 07 Oktober 2012

Pemimpin

Sejarah telah menunjukkan bahwa seorang pemimpin yang berkuasa berdasarkan kekerasan itu tidak akan bisa bertahan lama. Kita dapat menyaksikan dengan gamblang bukti-bukti kejatuhan para diktator dan raja-raja yang harus turun panggung oleh karena tidak bisa bertahan terus lebih lama. Ini berarti bahwa manusia tidak suka mengikuti seorang pemimpin yang mendasarkan kekuasaannya dengan kekerasan semata-mata. Banyak pemimpin yang mempertahankan kekuasaannya melalui kekerasan. Napoleon, Mussolini, Hitler adalah contoh-contoh pemimpin yang mempertahankan kekuasaannya melalui kekerasan. kepemimpinan mereka itu berlalu dengan kehancuran. Oleh sebab itu kepemimpinan berdasarkan rasa sepakat itu sajalah yang merupakan satu-satunya corak kepemimpinan yang dapat bertahan lebih lama.

Berbicara mengenai pemimpin dan kepemimpinan tidaklah jauh berbeda. Keduanya saling berkaitan satu sama lain. Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan, khususnya kecakapan dan kelebihan disatu bidang, sehingga dia mampu mempengaruhi orang-orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu, demi pencapaian satu atau beberapa tujuan.

Kepemimpinan adalah proses memengaruhi atau memberi contoh teladan yang baik untuk diri sendiri dan orang lain. Oleh karena itu, pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Cara alamiah mempelajari kepemimpinan adalah “melakukannya dalam kerja”. Secara umum, pemimpin berarti seseorang yang mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi individu dan sekelompok orang lain untuk bekerja sama mencapai tujuan yang telah ditentukan. Napoleon Hill (1981) mengatakan ada hal penting yang perlu diperhatikan dalam kepemimpinan diri seseorang yakni,

Pertama, seorang pemimpin itu harus dapat menguasai dirinya sendiri. Seorang pemimpin yang tidak bisa menguasai diri sendiri adalah tidak mungkin pula untuk bisa menguasai diri orang lain. Sebab penguasaan diri sendiri itu merupakan satu contoh yang gamblang bagi para pengikut lainnya itu. Sebab yang lebih cerdas itu biasanya akan lebih menonjol dalam soal kemampuannya.

Kedua, seorang pemimpin harus memiliki rasa keadilan dan kejujuran yang tebal. Tanpa memiliki rasa kejujuran dan keadilan maka seorang pemimpin tidak mungkin memberikan perintah kepada pengikutnya dengan berwibawa. Sebab para pengikutnya tidak akan menaruh hormat kepada pemimpin semacam itu.

Ketiga, keberanian yang tak tergoyahkan dari seorang pemimpin. Keberanian diri itu harus didasarkan atas pengenalan akan diri sendiri serta menguasai bentuk bidang dan kedudukan yang dipegangnya itu. Tidak ada seorang pengikut pun yang mau mematuhi seorang pemimpin yang tidak mempunyai keberanian dan rasa percaya diri sendiri.

Dan yang terakhir adalah seorang pemimpin yang mempunyai kepribadian yang menarik. Tak ada seorang pribadi yang bersifat sembrono dan kurang menaruh perhatian terhadap alam lingkungannya, bisa menjadi seorang pemimpin yang berhasil. Sebab kepemimpinan itu menuntut suatu kewibawaan. Para pengikut tidak akan menghormati seorang pemimpin yang tidak memiliki derajat kemampuan yang lebih tinggi dalam segala hal. Dan salah satu faktor yang paling penting ialah memiliki kepribadian yang menarik.

Seorang pemimpin haruslah mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi individu dan sekelompok orang lain untuk bekerja sama mencapai tujuan yang telah ditentukan. Sebagai seorang pemimpin yang sukses haruslah ia dapat menerima segala tantangan dan masukan yang datang dari berbagai arah. Seorang pemimpin harus bisa menjalin kerjasama yang baik antara pemimpin dan pengikutnya. Seorang pemimpin yang menerima dan menerapkan faktor-faktor itu sebagai dasar kepemimpinannya maka ia akan sadar bahwa ia berhadapan dengan banyak sekali kesempatan yang terbuka untuk bisa melaksanakan atau menjalankan kepemimpinannya itu di dalam perjalanan hidupnya.

 Karakteristik Pemimpin Ideal 

Apa itu ideal? Siapa yang dapat dikatakan pemimpin yang ideal? Apa karakteristik pemimpin yang ideal itu?. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata “ideal” diartikan sebagai standar tertinggi kesempurnaan atau keunggulan atau sangat sesuai dengan yg dicita-citakan atau diangan-angankan atau dikehendaki. Karakteristik pemimpin yang ideal diibaratkan seperti sosok seorang ayah. Menjadi sosok seorang ayah semestinya diawali dengan menyiapkan diri untuk memiliki karakter seorang ayah ideal. Paling tidak ada tujuh karakteristik yang diperlukan untuk menjadi ayah ideal, yaitu kepemimpinan, keteladanan, kehangatan, optimisme, kecerdasan, kekuatan dan kelembutan.

Kepemimpinan adalah salah satu faktor yang paling menonjol dari sosok seorang ayah. Seorang ayah akan membawa keluarganya menuju jalan kebenaran dan kebaikan. Inilah salah satu ciri khas seorang pemimpin ideal.

Kejadian diatas menunjukkan bahwa sosok seorang ayah ingin melaksanakan tanggung jawab dengan baik, dengan melayani kepentingan keluarganya. Sama halnya dengan seorang pemimpin suatu negara. Salah satu ciri khas pemimpin ideal jika ia terus sibuk mencari tanggung jawab yang mesti ia laksanakan, bukannya terus menuntut haknya. Sosok pemimpin juga dapat dikatakan ideal adalah ketika ia memiliki kekuatan spiritual yang cukup tinggi, mengarahkan tindakan seorang pemimpin untuk selalu berusaha menegakkan kebenaran dan tidak tergoda untuk melakukan tindakan melawan hukum. Mempunyai visi dan program kerja untuk kesejahteraan masyarakat, bukan untuk kepentingan diri sendiri atau golongan. Berusaha mengayomi semua warganya tanpa membedakan warga yang kaya atau miskin.

Mempunyai kemampuan dan pengalaman dalam menjalankan tugasnya, sehingga dapat menuntaskan tanggung jawab dan menciptakan kemajuan di berbagai bidang. Memiliki kerendahan hati, kepedulian yang tinggi terhadap rakyat. Kriteria-kriteria tersebut menjadikan seorang pemimpin ideal semakin dicintai rakyatnya.
\
Pemimpin yang ideal pastilah merupakan pemimpin yang dapat memenuhi harapan orang yang dipimpinnya dan memiliki profil yang baik pula, pemimpin yang berwibawa sangat diperlukan saat ini sehingga orang akan selalu mendengarkan apa yang dia ucapkan dan kemudian menjalankan perintahnya. Pemimpin yang baik bukan seperti pemimpin lokal, maksudnya adalah hanya memikirkan dan mencanangkan progamnya pada masa jabatannya saja, tapi, pemimpin yang baik itu adalah pemimpin global yang memikirkan dan merancang progam bukan hanya untuk masa jabatannya saja tapi lebih dari itu, yang memikirkan masa kedepannya juga untuk kemajuan bersama.

Indonesia saat ini kehausan akan sosok pemimpin. Belum ada sosok pemimpin yang muncul dan dapat memberikan titik cerah untuk kemajuan Indonesia saat ini. Kapan?. Salah satu tradisi yang dilakukan untuk mencari sosok pemimpin yang ideal adalah PEMILU. Pemilu sudah menjadi kebiasaan di Indonesia yang mana hal ini dilakukan untuk mencari siapa sosok pemimpin yang dianggap ideal dan mampu membawa negeri ini ke arah yang lebih baik. Banyak yang berharap pemilu 2014 adalah awal mula dari keluarnya sosok pemimpin idaman untuk negeri ini. Semoga itu bukanlah hanya sebuah harapan kosong, bahkan saya juga berharap demikian. Hemat saya, sosok pemimpin idaman akan hadir, tapi tidak tahu kapan dia datang untuk negeri atau kampus tercinta ini, mungkin 2014, mungkin juga 2019 atau mungkin di tahun-tahun mendatang atau mungkin sosok pemimpin itu adalah salah satu dari kita. Namun, yang jelas sebelum sosok pemimpin itu datang, mari kita perbaiki akhlak diri kita sadari sekarang dari mulai hal yang terkecil baru ke hal yang besar. Tidak ada kata TERLAMBAT untuk berubah. Karena kitalah yang nantinya akan menjadi pemimpin di masa depan untuk bangsa ini. Semoga Oleh : Anwar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar